Close

Not a member yet? Register now and get started.

lock and key

Sign in to your account.

Account Login

Forgot your password?

JADILAH ANGGOTA TEAM YANG EFEKTIF (Titus 3:1-15)

19 Mar Posted by in Uncategorized | Comments

Coba Anda perhatikan anggota jemaat dari gereja lokal di tempat anda beribadah. Berapa banyak anggota jemaat yang terlibat dalam pelayanan? Secara umum saya dapat mengatakan bahwa hanya sedikit anggota jemaat yang mau terlibat aktif dalam pelayanan, dan lebih banyak yang tidak ambil bagian. Dari yang tidak aktif ada yang bertindak sebagai penonton, ada yang bertindak sebagai pengamat, ada yang tidak mau tahu tetapi ada juga yang bertindak sebagai kritikus, yang selalu mengkritik program pelayanan gereja.
Dari sekian banyak yang aktif dalam pelayanan, tidak jarang kita melihat hubungan yang tidak harmonis, yang membuat anggota jemaat lainnya undur dari pelayanan. Merekamenjadi tidak efektif dalam pelayanan. Tidak sedikit dari pelayan Tuhan dalam gereja tidak melayani sebagai sebuah tim, mereka sibuk dengan program dan urusan masing-masing.
Setiap anggota jemaat harus terlibat aktif dalam pelayanan, dan harus belajar untuk menjadi anggota tim yang efektif dalam pelayanan. Itulah yang diajarkan dalam Titus 3:1-15 yang berkata, “Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci. Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia. Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka. Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi. Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri. Segera sesudah kukirim Artemas atau Tikhikus kepadamu, berusahalah datang kepadaku di Nikopolis, karena sudah kuputuskan untuk tinggal ditempat itu selama musim dingin ini. Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Taurat itu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa. Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah. Salam dari semua orang yang bersama aku di sini dan sampaikanlah salamku kepada mereka yang mengasihi kami di dalam iman. Kasih karunia menyertai kamu sekalian!”
Sebelumnya saya menjelaskan bahwa setiap anggota jemaat harus terlibat aktif dalam pelayanan. Seluruh anggota jemaat merupakan anggota tim pelayanan. Untuk menjaga keharmonisan anggota team dan membuat setiap anggota efektif dalam pelayanan, maka kita harus mengikuti beberapa petunjuk dari Titus 3:1-15.
Langkah pertama yang diajarkan nats ini adalah bahwa setiap anggota jemaat harus terus menerus menekankan kisah tentang keselamatan. Setiap anggota jemaat harus terus menerus menceritakan kisah tentang keselamatan kepada oranglain. Dalam ayat 8 Paulus berkata, “Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya…” Kata “Perkataan ini benar”, menjelaskan ayat 3 sampai ayat 7 yang menjelaskan bahwa kita semua adalah orang berdosa dan membutuhkan juruselamat. Paulus meminta kepada semua jemaat untuk terus menerus menekankan bahwa semua orang telah berdosa dan membutuhkan juruselamat. Kita tidak boleh berhenti memberitakan tentang keselamatan yang ada dalam Kristus, yang membawa kita pada kehidupan yang kekal.
Apakah Anda senantiasa memberitakan keselamatan dalam Kristus? Jika kita terus memberitakan keselamatan dalam Kristus, kita akan melihat dan merasakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Tetapi ketika kita mulai berhenti memberitakan keselamatan dalam Kristus, kita akan kehilangan sukacita karena keselamatan, dan mulai terjadi ketidak harmonisan dalam gereja. Sejauh yang saya amati, gereja-gereja yang bermasalah adalah gereja yang sudah kehilangan misinya. Ketika mereka berhenti memberitakan Injil, maka mereka mulai sibuk mengurusi diri sendiri yang berujung pada ketidak harmonisan satu sama lain.
Langkah kedua yang diajarkan Paulus dalam nats ini adalah terus menerus berbuat baik. Masih dalam ayat 8 dikatakan bahwa jika orang percaya pada Kristus, maka mereka akan terus berusaha melakukan pekerjaan yang baik, yang berguna bagi semua orang. Orang-orang yang sudah menerima keselamatan akan selalu berusaha berbuat baik. Penyembahan kepada Tuhan harus ditunjukkan dalam perbuatan. Keselamatan yang kita terima harus kita nyatakan dalam semangat pelayanan.
Jika kita memperhatikan ayat 1-8, kita akan melihat bahwa keselamatan yang dianugerahkan Kristus akan memberikan semangat bagi kita untuk selalu berbuat baik. Dalam ayat 1 dikatakan siap melakukan pekerjaan yang baik. Dalam ayat 2 dikatakan supaya lemah lembut terhadap semua orang. Demikian juga dalam ayat 8 dikatakan sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Semua ini berbicara tentang motivasi, semangat, gairah dan kesiap-sediaan melakukan pekerjaan yang baik.
Jika kita ingin menciptakan keharmonisan dalam gereja dan meningkatkan efektifitas tim, maka kita harus terus-menerus memberitakan Injil dan semangat dalam melakukan pekerjaan yang baik. Hal ini akan memimpin kita pada langkah yang ketiga yaitu menghindari argument yang tidak berguna.
Dalam ayat sebelumnya kita diajar untuk bersemangat melakukan pekerjaan yang baik, kemudian dalam ayat 9 kita diajar untuk lari atau menghindar dari persoalan, percekcokan, dan perdebatan yang tidak berguna dan sia-sia. Paulus tidak melarang kita melakukan kritikan atau melarang kita mempertahankan kebenaran, yang dilarang oleh Paulus adalah menimbulkan persoalan yang dicarai-cari dan yang bodoh, yang tidak berguna.
Pernahkah Anda memperhatikan ada pelayanan Tuhan yang begitu sibuk adu argumentasi, sehingga kehilangan tujuan yang sebenarnya. Pernahkah Anda melihat hamba Tuhan yang sibuk rapat, diskusi tetapi tidak berbuat apa-apa atau menghasilkan apa-apa? Mereka sudah puas, jika bisa melakukan diskusi yang seru, sekalipun tidak punya kesimpulan untuk melakukan hal yang baik bagi jemaat.
Paulus juga menyadari bahwa dalam gereja bisa muncul pemecah-belah, dan ini membawa kita pada langkah berikutnya yaitu bersikap tegas pada pihak pemecah-belah. Dalam ayat 10 dikatakan, “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.” Kata bidat dalam konteks ini bukan hanya pembawa ajaran sesat, tetapi juga orang-orang yang suka mengacaukan jemaat dan menimbulkan perpecahan. Orang-orang yang seperti ini harus ditegur. Jika tidak berubah harus ditegur untuk kedua kali. Jika mereka tidak mau ditegur untuk kedua kali, maka kita harus memisahkan diri dari mereka. Kita harus bersikap tegas, tetapi tidak boleh bertengkar, dan jalan keluarnya adalah menjauhkan diri dari mereka.
Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan dalam menjaga keharmonisan dan meningkatkan efektifitas tim adalah berusaha menjadi pembangun tim. Bagaimana caranya? Langkah pertama adalah, jangan pernah melakukan segala sesuatu sendirian. Lebih baik anda memotivasi 10 orang melakukan 10 hal daripada anda melakukan 10 hal itu sendirian. Dalam ayat 12 Paulus berkata, “Segera sesudah kukirim Artemas atau Tikhikus kepadamu, berusahalah datang kepadaku di Nikopolis, karena sudah kuputuskan untuk tinggal di tempat itu selama musim dingin ini.” Paulus ingin memastikan supaya Titus bisa bersamanya selama musim dingin, dan supaya hal ini bisa terwujud, Paulus mengirim dua orang yaitu Artemas dan Tikhikus untuk mengambil alih tugas pelayanan Titus di Kreta.
Paulus mengetahui bahwa Titus menghadapi tekanan dan kejenuhan pelayanan di Kreta yang penuh dengan permasalahan. Paulus menghendaki supaya Titus datang kepadanya dan mendapatkan kesegaran rohani yang baru. Pernahkah Anda menyadari bahwa Paulus menyebut lebih dari 100 nama dalam seluruh suratnya? Paulus memang benar-benar pemain tim yang baik. Persahabatan dengan para orang percaya dapat menolong kita untuk terus bertumbuh.
Ada hal menarik dari dua nama yang disebut Paulus. Salah satunya cukupdikenal yang bernama Tikhikus, tetapi nama Artemas tidak pernah kita kenal. Pemilihan Tikhikus untuk menggantikan tugas Titus di Kreta merupakan keputusan yang baik. Tikhikuslah yang membawa surat Paulus kepada jemaat di Efesus, Kolose dan kepada Filemon. Tugas utama Tikhikus sebelumnya adalah untuk menyampaikan kepada jemaat bagaimana keadaan kehidupan Paulus dan sebaliknya memberikan laporan kepada Paulus bagaimana kehidupan jemaat. Pada saat yang sama Tikhikus juga berusaha meneguhkan iman orang percaya. Tikhikus diutus Paulus ke Kreta supaya Titus bisa cuti sejenak. Tikhikus orang yang bisa dipercaya, bahkan kepada jemaat di Kolose Paulus menyebut Tikhikus sebagai “saudara yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan (Kol 4:7). Kita melihat bahwa Paulus memasangkan Tikhikus dengan Artemas, supaya pada saat yang sama Arthemas bisa belajar dari Tikhikus. Disinilah kesatuan tim itu terbentuk.
Mari kita perhatikan selanjutnya ayat 13. Di sini terdapat nama Zenas dan Apolos. Nama Apolos kitakenal, tetapi nama Zenas merupakan orang baru. Dijelaskan memang Zenas sebagai ahli Taurat yang telah menerima Kristus, tetapi hanya itu saja. Sementara Apolos kita ketahui sebagai orang Yahudi yang beriman, yang memiliki pendidikan yang baik dan memiliki pengetahuan Alkitab yang luar biasa. Dia mengajar dengan teliti dan pengajarannya luar biasa. Hal baik lainnya mengenai dia adalah, sekalipun sangat memahami Alkitab tetapi dia tidak pernah berhenti belajar. Zenas dan Apolos diutus Paulus berpasangan, supaya Zenas bisa belajar dari Apolos, menjadi tim yang baik.
Kita harus ingat bahwa setiap anggota jemaat adalah anggota tim dalam pelayanan. Supaya terjadi keharmonisan dan tim berjalan efektif, kita harus terus menerus memberitakan keselamatan, tidak berhenti berbuat baik, menghindari persoalan yang tidak berguna, bersikap tegas terhadap pemecah-belah serta terus berusaha membangun anggota tim.

By : Buku “
SURAT PENGGEMBALAAN
TITUS “
Back to the Bible Indonesia

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.